Halaman

Senin, 29 November 2010

Ruang Lingkup Administrasi dan Manajemen

A. TINJAUAN HISTORIS PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN DI INDONESIA

Ilmu administrasi dan manajemen secara ilmiah telah dikembangkan sejak pertengahan abad ke XIX di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi di Indonesia perkembangan ilmu tersebut masih tergolong baru. Hal ini dapat diungkapkan bahwa setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia baru menyadari arti pentingnya administrasi dan manajemen dikembangkan di Indonesia.

Perkembangan administrasi dan manajemen di Indonesia ditandai dengan pengiriman mahasiswa-mahasiswa dan pejabat-pejabat pemerintah ke luar negeri untuk tugas belajar. Dengan tugas belajar untuk mendalami ilmu tersebut pada berbagai universitas di Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 1955, baik untuk program gelar kesarjanaan (degree programme) maupun nondegree programme. Demikian pula Pemerintah Indonesia telah mendatangkan ahli-ahli (expert) dalam bidang ini untuk memberikan kuliah-kuliahnya pada akademi/ perguruan tinggi/universitas di negeri ini.

Mata kuliah Administrasi Negara (Public Administration) mula-mula diberikan pada Akademi Pemerintah Dalam Negeri di Malang tahun 1956 dan Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada di Yogyakarta pada tahun 1957 setelah dibuka jurusan baru yang disebut Usaha Negara (Public Administration) dengan dosen pengasuh dari luar negeri (Amerika Serikat).

Demikian pula bagi keperluan penyempurnaan dan penertiban administrasi negara di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia telah mendirikan Lembaga Administrasi Negara pada tanggal 5 Mei 1957, sebagai suatu lembaga pemerintah nondepartemen yang bertugas membantu presiden dalam bidang administrasi negara, di samping tugas lain, yaitu mengembangkan serta memajukan administrasi negara di Indonesia.

Kesadaran untuk mempelajari administrasi dan manajemen telah berkembang dengan pesatnya, baik bagi keperluan pekerjaan-pekerjaan pemerintah maupun bagi keperluan usaha niaga atau swasta.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya akademi/sekolah tinggi/ universitas negeri dan swasta yang mempunyai bidang/jurusan disiplin ilmu administrasi dan manajemen.

Pertumbuhan ini disebabkan oleh desakan-desakan atau tuntutan pem¬bangunan itu sendiri. Tuntutan perkembangan tidak akan pernah berhenti pada salah satu bidang/faktor kepuasan, tetapi semua aspek kehidupan menjadi objek dan subjek pembangunan. Dengan demikian, administrasi dan manajemen dalam proses pembangunan nasional yang sedang berlangsung bukan hanya diperlukan modal, teknologi, dan expert pada bidang sosial ekonomi yang memadai, tetapi perlu ditunjang dengan expert yang berkemampuan di bidang administrasi dan manajemen. Walaupun kebijakan pembangunan telah ditentukan secara ideal dan baik, namun kalau tidak disertai pengetahuan, kemampuan, atau keterampilan aparat dalam bidang administrasi dan manajemen yang baik dan tepat, maka pencapaian hasil atau tujuan akan cenderung menemui kegagalan atau kemacetan.

Oleh karena itu adalah menjadi kewajiban kita bersama untuk mendalami dan menghayati pengetahuan administrasi dan manajemen sebagai bagian keampuhan pengamalan kita bersama dalam melaksanakan dan memajukan pembangunan nasional demi peningkatan martabat dan harkat bangsa dan negara ke dalam dan ke luar.

B. ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU (SCIENCE) DAN SENI (ART)

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan (science) baru berkembang sejak akhir abad yang lalu (XIX), tetapi administrasi sebagai suatu seni atau administrasi dalam praktek, timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia. Sebagai pengetahuan, administrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai suatu cabang ilmu sosial. Mendengar ledakan bom atom yang pertama oleh Amerika Serikat di Hirosima dan Nagasaki-Jepang tahun 1945, perasaan, khayal, dan akal manusia takjub terhadap ilmu alam dan teknik yang memung-kinkannya terjadi.

Segala bercak kagum tertuju pada keampuhan prinsip-prinsip ilmu alam dan para ahlinya. Hasil tersebut sebenarnya didukung oleh suatu latar (based) yang dipersiapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai wujud dan bukti kerja sama antarilmu pengetahuan alam atau pasti, dan sosial.

Pemerintah Amerika Serikat telah membangun suatu sistem administrasi yang merupakan subbagian pemerintahan federal yang diberi nama "Manhattan Engineer Distric" (Dwight Waldo, hal 13). Manhattan Engineer Distric mengeluarkan hampir $2 billiun secara rahasia, sehingga pegawainya sendiri tidak mengetahui untuk maksud apa badan tersebut didirikan. Pada badan ini dipekerjakan beribu-ribu orang ahli yang telah mendapat pelatihan tinggi di berbagai keahlian untuk mengolah dan berbagai jenis bahan yang berasal dari seluruh dunia. Fasilitas-fasilitas luas diadakan berikut cabang-cabangnya yang meliputi seluruh benua Amerika Serikat segera dibuka, serta merupakan suatu ikatan yang rumit pada sistem administrasi badan-badan usaha dan universitas-universitas.

Pada saat itu bom atom dianggap hasil ilmu pengetahuan alam belaka dan peranan Manhattan Engineer Distric hampir ditiadakan. Padahal pencapaian bom atom adalah suatu hal yang luar biasa dan wujud hasil kerja sama manusia memasuki abad modern. Memang ilmu alam telah maju dan dewasa jauh di depan sedang ilmu-ilmu sosial masih sangat muda dan sedang berkembang. Hal ini benar, jika ukuran-ukuran yang dipergunakan adalah ukuran yang hanya khusus berlaku dalam ilmu alam, misalnya menggunakan dalil-dalil ilmu pasti secara sophistis, namun dalam kenyataan tata cara kerja sama manusia tetap dominan dalam kemajuan ilmu pasti tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Manhattan Engineer Distric sebagaimana disinggung di atas. Tentang tata cara kerja sama sebenarnya telah ada sejak manusia pertama Adam dan Hawa di taman Eden, hingga melahirkan manusia berikutnya sampai saat ini. Oleh karena itu, tata cara kerja sama sebenarnya telah dipelajari dan telah dilaksanakan oleh manusia sadar maupun tanpa sadar sejak awal. Cara-cara ini merupakan hasil dari usaha-usaha manusia yang tak terkirakan dan hasil pemikiran manusia secara sistematis yang dinamakan administrasi. Pertumbuhan administrasi dilukiskan oleh V. Gordon Childe dalam buku yang berjudul "What Happened in History" (1946). Menceritakan suatu tertib rumah tangga yang bercorak keagamaan dan merupakan perkembangan dari rumah tangga patriahat yang kurang beradab yang terjadi di jantung kota bangsa Sumeria, Mesopotamia. Rumah tangga yang bersifat keagamaan ini berlangsung di bawah pimpinan perhimpunan para pendeta. Seluruh kegiatan rumah tangga terpusat di kuil-kuil di mana kuil berfungsi sebagai tempat pemujaan, pusat kerajinan, dan pertanian, serta pusat penyimpanan bahan makanan dari kuil-kuil yang digerakkan untuk seluruh aktivitas masyarakat, seperti pertanian, kerajinan, dan lain-lain yang merupakan kebutuhan hidup masyarakat termasuk kegiatan catat-mencatat yang merupakan dasar perkembangan ilmu. Harus diakui bahwa sejarah perkembangan administrasi belumlah ditulis secara khusus walaupun di negara-negara Barat garis-garis besarnya cukup jelas. Namun, pada perkembangan peradaban manusia, terdapat perhatian yang besar terhadap sejarah perkembangan administrasi,baik yang berdasar pada latar belakang zaman ataupun keadaan tertentu.

Di Amerika Serikat seorang siswa profesional dalam lapangan administrasi bernama Leonard D. White mencurahkan perhatiannya pada sejarah administrasi Amerika.

Satu hal dari pemikiran Leonard D. White adalah tentang bagaimana orang pada mulanya masuk dan bekerja serta bagaimana mereka mencapai hasil yang optimum dengan kemampuan dan fasilitas yang ada. Lembaga pendidikan umum maupun kejuruan menjadi sangat penting agar orang dapat secara efektif dan efisien mengamalkan pengetahuannya dalam sua tu sistem administrasi. Akhir abad ke-19 merupakan perkembangan penting studi administrasi di mana untuk pertama kali manusia sampai pada suatu kesadaran yang penuh menyimpulkan, bahwa administrasi itu adalah suatu iimu (science) dan seni (art). Administrasi sebagai ilmu karena fungsinya sebagai suatu studi yang sistematis dan sebagai seni karena fungsinya yang praktis proses dan masalah yang abstrak, seperti penilaian dan kepemimpinan. Ini untuk pertama kali (starting point) pula manusia mampu melepaskan dirinya dan melakukan perbaikan-perbaikan dari proses dan masalah administrasi. Hal ini dimungkinkan karena bertambahnya minat manusia untuk mempelajari efektivitas dari administrasi tersebut dalam pencapaian tujuan-tujuannya. Dengan demikian, administrasi mempunyai objek, yaitu bagaimana proses kerja dapat efisien dan efektif dalam aktivitas manusia, administrasi mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia serta dapat dipelajari secara sistematis dan dikembangkan untuk kepentingan manusia.

Administrasi adalah suatu ilmu yang mempelajari aktivitas manusia yang bersifat kooperatif dan cara-cara merealisasikannya. Ilmu administrasi mementingkan aspek-aspek konkrit dari metode-metode dan prosedur-prosedur kerja kooperatif tersebut.

Sekalipun administrasi merupakan ilmu pengetahuan yang baru berkembang dengan prinsip-prinsip yang universal, tetapi dalam prakteknya di Indonesia harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan pengaruh (impact) terhadap perkembangan. Administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri (mandiri).

Sebagai pengetahuan, administrasi tergolong kelompok applied science, karena kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan mutu berbagai kehidupan bangsa dan negara.

Sedangkan administrasi dalam praktek (seni atau art) pada zaman modern ini merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan benar-benar dapat memberi peranan yang diharapkan.

Administrasi dan manajemen sebagai applied science tidak lepas kaitannya dengan ilmu sosial lainnya. Dalam kemandiriannya, ilmu administrasi tidak lepas dan berkaitan dengan ilmu sosial, seperti ilmu politik, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, ilmu jiwa (psikologi), antropologi, dan ethnologi. Hubungan ilmu administrasi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya saling mempengaruhi.


Sumber :

Simbolon, Maringan Masry, 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Tidak ada komentar: