Halaman

Rabu, 01 Desember 2010

Di Sini Jual Ikan Segar


Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan "DI SINI JUAL IKAN SEGAR".

Tak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
"Mengapa kau tulisan kata: DI SINI? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau berjualan DISINI, bukan DISANA?"

"Benar juga!" pikir si penjual ikan, lalu dihapuskannya kata DI SINI, dan tinggal tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datanglah pengunjung kedua yang menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR? Bukankah semua orang sudah tahu kalau kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"

"Benar juga", pikir si penjual ikan, lalu dihapuskannya kata SEGAR dan tinggal tulisan "JUAL IKAN"

Sesaat kemudian datanglah pengunjung ketiga dan juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan untuk dipamerkan?

"Benar juga", pikir si penjual ikan lalu dihapuskan kata JUAL dan tinggal tulisan "IKAN"

Selang beberapa waktu kemudian, datanglah pengunjung keempat, yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau tulis kata IKAN? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini ikan bukan daging?

"Benar juga", pikir si penjual ikan lalu di turunkannya papan pengumuman itu.

Pesan Cerita:
Kadang kita mendengarkan pendapat orang lain, agar kita tidak salah mengambil keputusan. Tapi, jangan mendengarkan pendapat orang lain dan dengan serta merta mengikuti apa yang dikatakan orang lain, hanya untuk memuaskan mereka.

Kitalah yang paling tahu tentang hidup kita sendiri, kita paling mengerti apa yang kita cari dan kita butuhkan untuk diri kita sendiri. Dengarkan dan turuti perkataan orang lain, selama itu membantu Anda mengembangkan diri Anda. Tapi, buang jauh-jauh segala komentar dan pendapat orang lain, jika Anda merasa itu tidak akan membuat Anda menjadi lebih baik. Percayalah pada diri Anda sendiri. Karena diri Anda sendiri tidak mungkin menipu Anda.

Sumber :

Tanudibyo, Nancy. 2010. Kisah tentang Seekor Sapi yang Jujur. Media Pressindo. Jakarta.

Tidak ada komentar: