Halaman

Rabu, 08 Desember 2010

Dua Buah Bibit

Terdapatlah dua buah bibit tanaman yang tergolek di atas tanah di sebuah ladang yang subur.

Bibit yang pertama berkata,
"Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam ke tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam pada musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibiit itupun tumbun makin menjulang.

Bibit kedua bergumam,
"Aku takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui didalam sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan, jika teroboskan tunasku ke atas, bukakah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku akan terkoyak. Apa yang akan terjadi, jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak. Akan lebih baik, jika aku menunggu sampai semuaanya aman.”

Dan bibit itu pun menunggu dalam kesendiriannya.

Beberapa pekan kemudian seekor ayam menggilas tanah itu, menemukan bibit kedua tadi dan mencaploknya segera.

Pesan Cerita:
Hidup ini penuh pilihan, dan setiap pilihan selalu memiliki risikonya sendiri. Banyak orang tidak berani mengambil langkah pertama untuk memulai. Banyak orang ingin menjadi pemain aman dengan meminimalisir semua risiko. Terlalu banyak pertimbangan yang mereka gunakan sebelum memulai sesuatu yang berisiko. Saatnya belum tepat, modalnya masih kurang, mentalnya belum siap, dan sebagainya.

Ada kalanya perencanaan yang matang memang perlu dilakukan. Tapi, ada kalanya pula kita harus segera mengambil langkah pertama dan berani mengambil risiko. Tidak penting, jika Anda tidak melihat seberapa tinggi tangga yang harus Anda daki, yang penting adalah Anda mulai menaiki anak tangga pertama. Keputusan Anda untuk melangkah, akan membawa Anda ke suatu tempat. Dan keputusan untuk diam di tempat, tidak akan membawa Anda ke mana-mana, tidak akan membuat Anda menjadi siapa-siapa.

Sumber :

Tanudibyo, Nancy. 2010. Kisah tentang Seekor Sapi yang Jujur. Media Pressindo. Jakarta.

Tidak ada komentar: